Senin, 12 Maret 2018

SISTEM ADMINISTRASI PROYEK (KONTRUKSI)



Proyek adalah suatu kegiatan yang mempunyai jangka waktu tertentu dengan alokasi sumber daya terbatas, untuk mencapai suatu sasaran tertentu.
Kontruksi adalah suatu kegiatan membangun sarana maupun prasarana.
Proyek kontruksi adalah Suatu rangkaian kegiatan yang berkaitan dengan upaya pembangunan sesuatu bangunan, mencakup pekerjaan pokok dalam bidang teknik sipil dan arsitektur, meskipun tidak jarang juga melibatkan disiplin lain seperti teknik industri, mesin, elektro, geoteknik, maupun lansekap.

Karakteristik Proyek Konstruksi


  1. Waktu proyek terbatas, artinya jangka waktu, waktu mulai (awal proyek dan waktu finish (akhir proyek) sudah tertentu.
  2. Hasilnya tidak berulang, artinya produk suatu proyek hanya sekali, bukan produk rutin/berulang (Pabrikasi).
  3. Mempunyai tahapan kegiatan-kegiatan berbeda-beda, dengan pola di awal sedikit, berkembang makin banyak, menurun dan berhenti.
  4. Intensitas kegiatan-kegiatan (tahapan, perencanaan, tahapan perancangan dan pelaksanaan).
  5. Banyak ragam kegiatan dan memerlukan klasifikasi tenaga beragam pula.
  6. Lahan/lokasi proyek tertentu, artinya luasan dan tempat proyek sudah ditetapkan, tidak dapat sembarang tempat.
  7. Spesifikasi proyek tertentu, artinya persyaratan yang berkaitan dengan bahan, alat, tenaga dan metoda pelaksanaannya yang sudah ditetapkan dan harus memenuhi prosedur persyaratan tersebut.
  8. Mempunyai administrasi dan dokumentasi yang jelas
Pihak yang Terlibat dalam Proyek Kontruksi
  1. Pemilik (owner)
    • Pemilik bangunan/kontruksi (owner / bouwheer)
      - Membiayai proyek kontruksi
      - Menetapkan keputusan berkaitan dengan pekerjaan/proyek kontruksi
    • Pemberi tugas (Employer)
      Mewakili pemilik bangunan /kontruksi yang berkaitan dengan pekerjaan/proyek kontruksi
    • Pengembang (developer,investor)
      Berperan sebagai pemilik bnagunan / kontruksi yang saling berkaitan dengan pekerjaan proyek/kontruksi.
    • Pengguna bangunan
      Memberi masukan (input) sebagai pengguna bangunan/kontruksi
  2. Konsultan (engineer)
    • Konsultan perencana teknis/desain/perancang
      Menyediakan layanan jasa perencanaan teknis/desain/perencanaan (design)
    • Konsultan spesialis
      menyediakan jasa layanan khusus/spesialis seperti: komsulyan penyelidikan tanah, konsultan pengukuran topografi, konsultan arsitektur, konsultan struktur, konsultan mekanikal, elektrikal, dll.
    • Konsultan manajemen kontruksi (MK)
      Membantu pemilik sebagai penasehat dan atau pengelola dalam pengelolaan proyek kontruksi, pada tahap perencanaan teknis (studi kelayakan dan desain), tahap pelaksanaan kontruksi.
    • Konsultan studi kelayakan
      Menyediakan layanan jasa studi kelayakan
    • Konsultan pengawas/supervisi
      Menyediakan layanan jasa pengawas /supervisi pada saat pelaksanaan kontruksi (construction).
      Konsultan (engineer)
      3. Kontraktor (contracror)
    • Kontraktor
      Menyediakan layanan jasa pelaksanaan kontruksi (construction)
    • Kontraktor utama
      - Sebagai kontraktor utama bagi pemilik bangunan (owner)
      - Membiayai subkontraktor dan atau pemasok (supplier)
      - Mengontrol pelaksanaan pekerjaan subkontraktor dan atau pemasok (
      supplier)
    • Subkontraktor/kontraktor spesialis
      Menyediakan layanan jasa pelaksanaan kontruksi khusus atau spesial, misalnya subkontraktor pondasi bore pile, subkontraktor peralatan bangunan (lift, AC, dll).
    • Pemasok bahan dan atau peralatan (supplier)
      Menyediakan layanan jasa pengadaan bahan, misalnya beton siap pakai (readymix), baja, dll.
Siklus Proyek Kontruksi
  1. Tahap Studi Kelayakan (feasibility study)
    Tahap ini meliputi :
    - Pemilik bangunan/kontruksi (owner bouwheer), pemberi tugas (employer),                   pengembang (developer, investor), pengguna (user) dll.
    - Konsultan MK, konsultan studi kelayakan, konsultan spesialis (sesuai kebutuhan).
  2. Tahap Perencanaan Tekknis/Desain/Perancangan (desain)Tahap ini meliputi :
    - Pemilik bangunan/kontruksi (owner bouwheer), pemberi tugas (employer),                  pengembang (developer, investor), pengguna (user) dll. - Konsultan MK, konsultan        studi kelayakan, t
    ahap perencanaan                                       tekknis/desain/perancangan, konsultan spesialis (sesuai kebutuhan).
  3. Tahap Pengadaan/Pelelangan (procurement)
    Tahap ini meliputi :
    - Pemilik bangunan/kontruksi (owner bouwheer), pemberi tugas (employer),                   pengembang (developer, investor), pengguna (user) dll. 
    - Konsultan MK, konsultan        studi kelayakan, tahap perencanaan                                       tekknis/desain/perancangan, konsultan spesialis (sesuai kebutuhan).
    - Calon konsultan pengawas
    - Calon pelaksana kontruksi (constravtion) : kontraktor, subkontraktor spesialis,               pemasok bahan dan/atau peralatan
  4. Tahap Pelaksanaan Kontruksi
    Tahap ini meliputi :
    - Pemilik bangunan/kontruksi (owner bouwheer), pemberi tugas (employer),                   pengembang (developer, investor), pengguna (user) dll. - Konsultan MK, konsultan        studi kelayakan, tahap perencanaan                                       tekknis/desain/perancangan, konsultan spesialis (sesuai kebutuhan).
    - Calon konsultan pengawas
    - Calon pelaksana kontruksi (constravtion) : kontraktor, subkontraktor spesialis,               pemasok bahan dan/atau peralatan

Analisis Manajemen Proyek Kontruksi


  • Input
  • Dokumen Kontrak 
  • Administrasi Lainnya
  • Sumber Daya Proyek Kontruksi :
    - GM : manusia, material, machines, money, metode, market.
  • Peraturan Standart Kontruksi
    Proses
  • Poace
    -
    Pplaning
    - O : organisasi
    - A : actuating
    - C : controlling
    - E : evaluating

    Faktor yang perlu di pertimbangkan
  • Smart
    -
    S : specifik
    - M : measurable
    - A : achievable
    - R : realistic
    - T : Time





Tidak ada komentar:

Posting Komentar